^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Seminari-Seminari Sekte Vatikan II adalah Kubangan Homoseksualitas dan Bidah yang Menjijikkan
Pada tahun 2002, buku Goodbye, Good Men {Selamat Tinggal Pria-pria yang Baik} oleh Michael Rose diterbitkan. Buku ini mendokumentasikan kebejatan dan penyelewengan yang bukan kepalang di dalam seminari-seminari ‘Gereja’ Vatikan II / Novus Ordo. Seminari-seminari yang korup tersebut menghasilkan ‘imam-imam’, yang setelahnya, menghasilkan skandal seksual yang terkenal buruknya. Penulis buku tersebut (Rose) adalah pembela sekte Vatikan II, maka, paparannya (yang bersumber dari seseorang yang cenderung membela imamat Vatikan II) menyingkap betapa buruknya situasi yang benar-benar terjadi.
Beberapa anekdot-anekdot {cerita-cerita pribadi dari narasumber} tentang kehidupan seminari begitu mengerikan sampai hanya satu kesimpulan dapat ditarik dari hal-hal tersebut: ‘Gereja’ yang menyajikan tempat-tempat tersebut sebagai ‘seminari-seminari untuk pembentukan imam-imam Katolik’ hanyalah merupakan Pelacur Babel dari Kitab Wahyu yang dinubuatkan Kitab Suci, yang akan muncul pada akhir zaman untuk menipu para Katolik. Beberapa petikan dari Goodbye, Good Men diperlukan untuk menetapkan poin tersebut:
Para Anti-Paus dan ‘Uskup’ sekte Vatikan II tidak melakukan hal apa pun mengenai seminari-seminari tersebut ataupun masalah homoseksual yang besar, tentunya! Tetapi sewaktu seseorang di bawah otoritas mereka melawan Agama Baru tersebut, mereka bertindak secepat kilat. Contohnya: sewaktu kepala dari Fraternity of St. Peter Seminary, Romo Bisig, menunjukkan bahwa ia tidak ingin untuk menerima di dalam kelompoknya pria-pria yang ingin mengadakan Misa Baru, Vatikan langsung memecatnya dan menunjuk Romo Arnaud Devillers untuk menggantikannya. Betapa cepatnya Vatikan bertindak sewaktu Agama Baru dilawan! Ingatlah pula bahwa, pada tahun 1988, seorang uskup langsung diekskomunikasikan setelah ia bertindak untuk menyebarkan Misa Latin Tradisional. Tetapi, Vatikan pasca-Vatikan II tidak melakukan apa pun berkenaan dengan seminari-seminari yang bejat di seluruh dunia. Hal ini adalah karena ia adalah Kontra-Gereja dari sang Iblis.
Sebelum Vatikan II, adalah suatu kebijakan bahwa mereka yang memiliki kecenderungan homoseksual (yang merupakan hasil dari kuasa iblis akibat suatu bentuk dari penyembahan berhala, seperti yang diajarkan di Roma 1) dilarang untuk menjadi imam.
Walaupun hal ini terdengar begitu buruk, ini hanyalah puncak gunung es dari kebejatan dan homoseksualitas yang merajalela dari sekte Vatikan II. Goodbye, Good Men juga mendokumentasikan bahwa seminari-seminari sekte Novus Ordo mendukung dan menerima penolakan ajaran-ajaran yang paling mendasar dari Iman Katolik.
Buku pertama yang mereka baca di seminari menyerang kenyataan sejarah Tuhan kita dan menolak semua ajaran-ajaran Gereja sebagai mitos-mitos. Kembali lagi, ini hanyalah suatu sampel kecil dari apa yang terjadi dan yang diajarkan di ‘seminari-seminari’ sekte Vatikan II. Buku Rose juga mendokumentasikan bahwa para pria yang melawan penahbisan wanita dihalang-halangi agar tidak meneruskan panggilan mereka. Buku tersebut juga mendokumentasikan bagaimana Keutamaan Paus, kesempurnaan Kitab Suci, dst. secara umum ditolak di dalam seminari-seminari ini. Buku ini juga mendokumentasikan bagaimana seorang penyihir menghadiri satu seminari (hal. 180), dan bagaimana para kandidat seminari tersebut diwawancarai dan disaring oleh seorang Freemason:
Begitu buruknya keadaan di dalam ‘seminari-seminari’ tersebut sehingga seorang ‘Imam’ terkemuka dari sekte Vatikan II, ‘Romo’ John Trigilio harus mengatakan hal berikut tentang hari-harinya di seminari:
Hal-hal tersebut adalah kata-kata seorang ‘Imam’ Novus Ordo yang sekarang tampil di EWTN {saluran televisi Novus Ordo di Amerika Serikat}. ‘Imam’ ini adalah seorang pemuka ekumenisme sesat, keselamatan di luar Gereja, dan berbagai bidah pasca-Vatikan II yang lain. Poinnya adalah ia sama sekali bukan seorang Katolik tradisional. Ia begitu jauh dari Iman Katolik Tradisional, tetapi ia dianggap seorang konservatif di seminarinya hanya karena ia tidak terbuka kepada hal-hal seperti homoseksualitas dan penahbisan wanita. Hal ini menunjukkan kita betapa jahatnya sekte Vatikan II, dan betapa jauhnya tidak Katolik sekte tersebut.
CERITA YANG MENCENGANGKAN TENTANG KEADAAN SEMINARI-SEMINARI DARI SESEORANG YANG MELEWATKAN WAKTU DI SEBUAH SEMINARI NOVUS ORDO YANG TERKENAL
Di dalam terbitan tahun 1995 dari The Homiletic and Pastoral Review (yang selanjutnya diterbitkan di internet), sebuah artikel muncul, yang ditulis oleh seorang individu yang menghadiri salah satu seminari Novus Ordo yang paling terkenal di seluruh negeri. Ia begitu dikejutkan oleh apa yang ia lihat. Beberapa hal yang ia katakan termasuk:
Perhatikan bahwa seminaris yang berpikiran konservatif ini mengira bahwa sang ‘Uskup’ Novus Ordonya akan mendukungnya. Setelah ia didepak, ia mengetahui bahwa sang ‘Uskup’ berdiri bersama para orang yang murtad di seminari tersebut melawannya.
Catatan kaki:
[1] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, oleh Claudia Carlen, Raleigh: The Pierian Press, 1990, Vol. 3 (1903-1939), hal.509.
[2] Michael Rose, Goodbye, Good Men {Selamat Tinggal Pria-Pria yang Baik}, Washington, D.C.: Regnery Publishing, Inc., 2002, hal.56.
[3] Michael Rose, Goodbye, Good Men {Selamat Tinggal Pria-Pria yang Baik}, hal.56.
[4] Michael Rose, Goodbye, Good Men {Selamat Tinggal Pria-Pria yang Baik}, hal.56.
[5] Michael Rose, Goodbye, Good Men {Selamat Tinggal Pria-Pria yang Baik}, hal.97.
[6] Michael Rose, Goodbye, Good Men {Selamat Tinggal Pria-Pria yang Baik}, hal.44.
[7] Michael Rose, Goodbye, Good Men {Selamat Tinggal Pria-Pria yang Baik}, hal.171.
[8] Michael Rose, Goodbye, Good Men {Selamat Tinggal Pria-Pria yang Baik}, hal.172.
[9] http://mafg.home.isp-direct.com/priest01.htm
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 2 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 2 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...